Pinjaman Online: Biang Kerok Penurunan Penjualan Mobil 2024

Sabtu, 23 November 2024

Penulis: Faruq Bytheway

image-main-content
Foto: Judol dan Pinjol jadi Penyebab Menurunnya Penjualan Mobil 2024 (Bloomberg Technoz).

Automotive – Fenomena pinjaman online (pinjol) dan judi online (judol) kini tidak hanya menciptakan gelombang kemiskinan baru di masyarakat, tetapi juga memberikan dampak signifikan terhadap penurunan penjualan mobil di Indonesia.

Dalam laporan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), target penjualan mobil 2024 terpaksa direvisi turun dari 1,1 juta unit menjadi 850 ribu unit akibat anjloknya daya beli, terutama di kalangan kelas menengah.

Chief Operating Officer PT Hyundai Motors Indonesia (HMID), Fransiscus Soerjopranoto, mengungkapkan bahwa melemahnya pasar mobil domestik berkaitan erat dengan tekanan ekonomi yang dialami kelas menengah.

"Kita melihat kelas menengah terdampak besar. Masalah seperti pinjaman online dan judi online menjadi penyebab signifikan. Segmen B ke bawah saat ini menghadapi tantangan besar," ujarnya kepada wartawan di Jakarta, Kamis (21/11/2024).

Selain itu, Data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan penurunan drastis populasi kelas menengah Indonesia, dari 57,33 juta jiwa pada 2019 menjadi 47,85 juta jiwa pada 2024.

Penurunan ini terutama terjadi pada kelompok rentan miskin dan Aspiring Middle Class (AMC), akibat jebakan pinjol dan judol yang semakin merebak di kalangan masyarakat.

Menanggapi hal tersebut, ekonom senior Bambang Brodjonegoro menegaskan dampak luas dari judi online terhadap ekonomi masyarakat kelas menengah.

"Judi online itu dampaknya luar biasa, banyak yang terlibat dari kelas menengah hingga AMC. Mereka yang hampir miskin justru makin terperosok," katanya.

Dampak ini berimbas langsung pada penjualan mobil. Selama Januari hingga Oktober 2024, angka penjualan wholesales tercatat hanya mencapai 710.406 unit, sementara penjualan retail berada di angka 730.637 unit.

Dengan waktu dua bulan tersisa, pencapaian target 850 ribu unit menjadi tantangan besar bagi industri otomotif.

Ketua Umum Gaikindo, Yohannes Nangoi, menyatakan bahwa tantangan tahun ini memaksa industri untuk merevisi proyeksi penjualan.

"Tahun ini kami targetkan 850 ribu unit, dari sebelumnya 1 juta. Kondisi pasar yang melemah menjadi alasan utama," ujar Yohannes, seperti dikutip dari Sekretaris Gaikindo, Kukuh Kumara.

Kondisi ini memaksa pelaku industri otomotif untuk berinovasi menghadapi perubahan pasar.

Strategi seperti promosi besar-besaran hingga peluncuran kendaraan dengan harga lebih terjangkau menjadi langkah yang ditempuh demi menarik daya beli masyarakat.

Meningkatnya fenomena pinjol dan judi online telah menciptakan krisis ekonomi yang merugikan banyak pihak, termasuk industri otomotif.

Dengan daya beli masyarakat yang terus melemah, pelaku industri kini harus mencari solusi kreatif untuk bertahan di tengah kondisi pasar yang penuh tantangan.

 

(Far/Tir)

Tags

tag_fill_round [#1176] Created with Sketch.

Berita terkait