Perjalanan Inspiratif Agas Clash of Champions dalam Mewujudkan Mimpinya

Rabu, 14 Agustus 2024

Penulis: Wilna Liana Az Zahra

image-main-content
Foto: Agas (instagram @bgswic).

Inspiratif - Sobat Youtz tidak asing lagi dong dengan nama Bagas Satrio Wicaksono? Salah satu peserta program acara Ruang Guru, Clash of Champions, yang akrab disapa Agas ini menjadi narasumber di Youtz Talks episode ke-22 pada Sabtu, (22/7).

Bagas merupakan mahasiswa Teknik Kelautan di Institut Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya. 

Dalam episode kali ini, Bagas berbagi cerita inspiratif terkait perjalanan pendidikannya, mulai dari tantangan yang ia hadapi selama merantau dari Lampung hingga akhirnya menjadi mahasiswa berprestasi di salah satu perguruan tinggi terbaik di Indonesia. 

Langkah Awal Menuju Impian

Bagas mulai menceritakan kisahnya dari bagaimana ia sampai memutuskan untuk merantau sejak di bangku SMP. Berasal dari Pesawaran, Lampung, Bagas memilih untuk merantau dan bersekolah di Metro, sebuah kota yang berjarak sekitar satu jam dari tempat tinggalnya. 

Keputusan untuk merantau ini diambil oleh Bagas dengan pertimbangan ketidakmerataan kualitas sekolah yang ada di Lampung. Tak hanya itu, keinginan untuk merantau dan mendapatkan pendidikan yang lebih baik ini mendapatkan dukungan penuh dari orangtua Bagas.

“Kenapa memutuskan untuk ke Metro karena pengen dapat sekolah yang sesuai dengan kriteria karena akseleriku pengen dapat SMA juga yang bagus gitu sehingga bisa menghasilkan nanti juga kuliah yang bagus. Dan itu sebenarnya didorong juga dari orang tua, sih. Kebetulan orang tuaku memang sangat peduli dengan edukasi anak-anaknya dan mereka mengupayakanlah yang terbaik anak-anaknya,” jelas Bagas. 

Tantangan dalam Dunia Perkuliahan

Saat memasuki dunia perkuliahan, Bagas menceritakan pengalaman dan tantangannya selama berkuliah di ITS.  Pria yang akrab disapa Mas Mas Teknik ini mengungkap bahwa persaingannya di kampus sangatlah ketat, terutama di kalangan mahasiswa asal Jawa Timur. 

Menurutnya mahasiswa asal Jawa Timur yang berkuliah di ITS memiliki kompetensi luar biasa, terlebih di bidang akademik. Maka dari itu, ia berusaha untuk tidak hanya berusaha menjadi yang terbaik di bidang akademik, tapi juga meningkatkan kemampuannya di bidang lain.

"Dari awal aku udah ngerancang di akademik aku berusaha jadi yang terbaik tapi aku juga harus meningkatkan kualitas-kualitasku yang lain. Contohnya, aku dari semester 1-2 itu tuh aku udah lomba. Lombanya tuh Oil Rig Design Competition,” ungkap Bagas. 

Pentingnya Kolaborasi dan Networking

Bagas menekankan bahwa di bangku perkuliahan, kolaborasi lebih penting daripada kompetisi. Baginya, menjadi individualis bukanlah pilihan yang baik di dunia perkuliahan. 

Ia bercerita tentang bagaimana ia dan temannya, Lica Angel, yang juga merupakan salah satu peserta Clash of Champion, berhasil memenangkan puluhan perlombaan bersama-sama. "Aku sama Angel menangin puluhan lomba bareng-bareng," ucapnya. 

Mereka juga menjadi bagian dari organisasi mahasiswa, dengan Bagas menjabat sebagai Presiden dan Angel sebagai Wakil Presiden.  Bagas percaya bahwa memiliki teman yang sevisi dan saling mendukung adalah kunci untuk mengakselerasi pencapaian selama perkuliahan.

Strategi Belajar yang Efektif

Di akhir sesi, Bagas berbagi metode belajarnya yang efektif. Menurutnhya, fokus saat belajar adalah hal yang utama. 

Ia berusaha meminimalisir gangguan dengan tidak memegang handphone-nya selama dua jam sesi belajar. "Jadi aku tuh naro handphone di laci, trus aku kunci ngunci handphone selama dua jam biar fokus belajar," jelas Bagas. 

Ia juga menekankan pentingnya seimbang antara input (membaca dan mendengar) dan output (menulis dan berbicara) untuk meningkatkan daya ingat dan pemahaman. 

"Karena sebenarnya metode yang paling baik untuk belajar adalah kita itu gak cuma fokus pada input. Jadi kita inputnya itu mendengar ataupun membaca, outputnya itu kita menulis ataupun berbicara," tambahnya. 

Bagi Bagas, disiplin dan metode yang tepat adalah kunci untuk mencapai hasil terbaik dalam belajar.

Nah, sobat Youtz, perjalanan Bagas Satria Wicaksono adalah contoh nyata bahwa dengan kerja keras, tekad yang kuat, dan dukungan dari lingkungan yang tepat, impian besar kita bisa diwujudkan. 

Melalui kisahnya, kita dapat belajar bahwa tantangan adalah bagian dari proses menuju kesuksesan dan kolaborasi dengan orang-orang yang memiliki visi yang sama dapat membantu langkah kita dalam meraih tujuan.


(Wil/Frq)

Tags

tag_fill_round [#1176] Created with Sketch.

Berita terkait