Dipecat karena Tidur Siang, Karyawan di China Berujung Dapat Rp 767 Juta

Selasa, 26 November 2024

Penulis: Faruq Bytheway

image-main-content
Foto: Karyawan tertidur (Istimewa).

News - Tidur siang di meja kerja biasanya dianggap hal sepele, tetapi bagi Zhang, seorang manajer di perusahaan kimia di Taixing, China, itu berujung pada pemecatan dan hadiah tak terduga.

Kejadian ini bermula ketika Zhang tertangkap kamera CCTV sedang tidur selama satu jam di kantor, yang kemudian dilaporkan ke manajemen.

Zhang, yang telah bekerja selama 20 tahun di perusahaan tersebut, mengaku kelelahan setelah menyelesaikan tugas lembur pada malam sebelumnya. Namun, alasan itu tak cukup membela posisinya.

Dalam percakapan di platform WeChat yang viral, tim HRD menanyakan durasi tidurnya, dan Zhang dengan jujur menjawab,

"Sekitar satu jam." Jawaban ini memicu keputusan perusahaan untuk memecatnya dengan alasan pelanggaran disiplin berat.

Usut punya usut, akhirnya kasus tersebut dibawa ke Pengadilan Rakyat Taixing.

Dalam putusannya, hakim Ju Qi menilai bahwa tindakan Zhang merupakan pelanggaran pertama tanpa dampak signifikan terhadap kinerja perusahaan.

Pengadilan juga menyoroti kontribusi Zhang selama dua dekade, termasuk promosi dan catatan kerja yang cemerlang.

"Mengakhiri hubungan kerja hanya karena satu kesalahan kecil adalah tindakan yang tidak proporsional," ujar hakim Ju Qi.

Hasilnya, perusahaan diperintahkan untuk memberikan kompensasi sebesar 350 ribu yuan (sekitar Rp 767 juta) kepada Zhang.

Kasus ini menjadi sorotan, mengingat perdebatan tentang batasan antara disiplin perusahaan dan perlakuan adil terhadap pekerja.

Bagi Zhang, tidur siang itu mungkin menjadi kesalahan kecil, tetapi hasil akhirnya menjadi kemenangan besar yang tak terduga.

 

(Far/Tir)

Tags

tag_fill_round [#1176] Created with Sketch.

Berita terkait