Presiden Jokowi Ungkap Pandangan Kontroversial: Ideologi Tidak Penting!
Selasa, 21 Mei 2024
Penulis: Shahnaz Mazdhatul Rahmania

News - Dalam wawancara eksklusif di Pdocast Akbar Faizal Uncensored edisi Rieke Diah Pitaloka ditegur “kata Jokowi ideologi itu tidak penting”.
Dalam podcast di Chanel Youtube tersebut, Rieke mengatakan presiden Jokowi pernah memberikan pernyataan kepadanya bahwa kita tidak butuh ideologi, kita hanya bekerja.
Sedangkan ini sangat bertentangan dengan statement dirinya bahwa ideologi sangat dibutuhkan karena hanya ideologilah yang bisa mewujudkan Indonesia merdeka, berdaulat, adil, dan makmur.
"Kamu itu terlalu gaduh dan terlalu membicarakan tentang ideologi", ungkap Rieke, dalam pdocast tersebut, Sabtu (17/05/2024).
Jika kita lihat dari latar belakang presiden Jokowi yang berasal dari Partai Persatuan Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P), sebagai partai ideologis nasionalis justru sangat berbanding terbalik dengan pernyataannya ini.
Hal ini menjadi kontroversi di kalangan masyarakat bahwa inti dari berdirinya sebuah negara harus adanya ideologi.
Sebagaimana diketahui, ideologi merupakan landasan bagi suatu negara dalam kehidupan dunia dan menjadi sumber wawasan bagi masyarakat yang tinggal di negara tersebut.
Pernyataan Presiden Jokowi ini telah menimbulkan kontroversi di kalangan masyarakat.
Banyak yang percaya bahwa ideologi adalah fondasi dari sebuah negara. Ideologi memberikan arah dan tujuan bagi negara dan menjadi sumber inspirasi bagi masyarakatnya.
Namun, ada juga yang setuju dengan pandangan Presiden Jokowi. Mereka berpendapat bahwa ideologi tidak seharusnya menghalangi kemajuan dan pembangunan.
Yang terpenting adalah kerja keras dan dedikasi untuk membangun negara.
Perdebatan ini menunjukkan bahwa pentingnya ideologi dalam pemerintahan dan pembangunan suatu negara masih menjadi topik yang hangat.
Banyak pihak yang merasa bahwa ideologi adalah landasan bagi segala kebijakan dan program pembangunan, sementara yang lain berfokus pada hasil kerja dan efektivitas dalam mewujudkan kesejahteraan masyarakat.
Dalam situasi ini, perlu adanya pembicaraan antara berbagai pihak untuk mencari keseimbangan antara prinsip ideologis dan kebutuhan pragmatis dalam menjalankan pemerintahan.
Hal ini penting agar negara dapat mencapai tujuannya tanpa kehilangan arah dan identitas nasional yang kuat.
(Shz/Shz)
Tags
Berita Populer
#1
#2
#3
#4
#5
#6
#7
#8
#9
#10
Berita terkait

News - Ketegangan politik terjadi di Kabupaten Mamberamo Tengah, Papua Pegunungan, setelah mendapatkan sejumlah k...
NewsKamis, 28 November 2024

News – Art therapy atau terapi seni semakin mendapat perhatian sebagai metode efektif untuk membantu individu m...
NewsMinggu, 17 November 2024

News - Kaki Menapak, sebuah komunitas yang menginspirasi kalangan anak muda, sukses menggelar event perdana yang ...
NewsKamis, 03 Oktober 2024

News - Kepolisian Himachal Pradesh di India berhasil mengevakuasi sekitar 8.000 wisatawan dan 1.500 kendaraan yan...
NewsJumat, 03 Januari 2025

News - PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daop 1 Jakarta menertibkan pedagang kaki lima (PKL) pada jalur pintu mas...
NewsRabu, 05 Februari 2025

News - Ratusan anak muda yang tergabung di sejumlah komunitas bersama artis hingga influencer mengikuti event lar...
NewsSenin, 27 Mei 2024

News - Warga Negara Indonesia (WNI) yang bekerja sebagai seorang migran di malaysia tewas ditembak di Perairan Ta...
NewsMinggu, 26 Januari 2025

News - Pemerintah tertinggi Iran terus melakukan penyelidikan secara masif dan ekstensif atas meninggalnya Pimpin...
NewsSabtu, 03 Agustus 2024

News - Polda Metro Jaya berhasil menggerebek praktik klinik kecantikan ilegal, Ria Beauty di kawasan elite Kuning...
NewsJumat, 06 Desember 2024

News - Dalam Sidang Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) ke-79 yang berlangsung pada Selasa, 10 Septembe...
NewsSelasa, 17 September 2024