Rusia Ancam Serangan Rudal Hipersonik ke Kyiv, NATO Meragukan

Senin, 02 Desember 2024

300

Penulis: Faruq Bytheway

image-main-content
Foto: Vladimir Putin (VOA).

News - Presiden Rusia Vladimir Putin memperingatkan kemungkinan serangan rudal hipersonik Oreshnik ke "pusat pengambilan keputusan" di Kyiv, ibu kota Ukraina.

Pernyataan tersebut disampaikan Putin dalam konferensi pers saat berkunjung ke Astana, Kazakhstan, Jumat (29/11/2024), menyusul intensitas serangan Ukraina ke wilayah Rusia menggunakan persenjataan canggih dari negara-negara Barat.

“Kami tidak mengesampingkan penggunaan Oreshnik terhadap fasilitas militer, fasilitas industri militer, atau pusat pengambilan keputusan, termasuk di Kyiv,” ujar Putin.

Oreshnik, rudal jenis terbaru Rusia yang diklaim mampu menembus pertahanan udara, pertama kali diuji dalam kondisi perang pada 21 November 2024, menyerang kota Dnipro, Ukraina.

Menurut Putin, rudal ini menjadi respons terhadap serangan rudal jarak jauh Ukraina ke wilayah strategis Rusia, termasuk Saint Petersburg dan Moskow.

Meski demikian, ancaman ini menimbulkan keraguan di kalangan pakar militer Barat.

Mereka mempertanyakan klaim Rusia tentang ketangguhan Oreshnik yang disebut tidak dapat dicegat di udara.

Kyiv sendiri memiliki sistem pertahanan udara canggih, yang selama ini menjadi benteng perlindungan ibu kota dari serangan skala besar.

“Kyiv sangat dilindungi, tetapi ini adalah perang teknologi tinggi. Oreshnik akan diuji tidak hanya dalam skala destruksi, tetapi juga kemampuan untuk mendominasi dalam konflik jangka panjang,” kata seorang analis militer Barat yang tidak disebutkan namanya.

Hingga kini, Rusia belum pernah menyerang gedung-gedung strategis seperti kantor kepresidenan, parlemen, atau kementerian di Kyiv, meski perang telah berlangsung selama 33 bulan.

Namun, pernyataan terbaru Putin menunjukkan eskalasi signifikan dalam strategi militer Rusia.

“Kementerian Pertahanan dan Staf Jenderal sedang memilih target di Ukraina, termasuk fasilitas militer dan pusat pengambilan keputusan di Kyiv,” ungkap Putin.

Sejumlah pemimpin NATO menyebut tindakan Putin sebagai upaya provokatif yang dapat memperluas skala konflik.

Mereka juga menegaskan bahwa dukungan militer kepada Ukraina akan terus ditingkatkan untuk menghadapi segala bentuk agresi.

Ancaman ini muncul di tengah meningkatnya tekanan internasional terhadap Rusia untuk menghentikan aksi militernya di Ukraina, yang telah membawa dampak besar secara geopolitik dan kemanusiaan.

Perkembangan lebih lanjut mengenai uji coba Oreshnik akan menjadi indikator penting dalam eskalasi konflik yang kini memasuki fase kritis.

 

(Far/Tir)

Tags

tag_fill_round [#1176] Created with Sketch.

Berita terkait